Matahari sudah mulai menampakan sinarnya,menyinari bumi dengan cahaya hangatnya.seperti pagi pagi sebelumnya,bangun tidur,mandi,memakai seragam merah putih,memakai ransel hitam di puggung,menghabiskan sarapan secepat aku bisa sebelum ibuku mengomel.
”julie!,cepat berangkat sebelum terlambat!”
“oke mom!” jawabku kesal,memang ibuku termasuk ibu yang bawel.
setelah perutku kenyang,aku langsung berlari menuju rak sepatu yang terletak di dekat pintu.memakainya secepat aku bisa,kenapa aku selalu terlambat?ini takdir atau karena aku malas bangun pagi? Hmmmmm kurasa dua duanya.
setelah sepatu dan kakiku menyatu,aku bergegas berlari kearah garasi mengambil sepeda pink kebanggaanku. mengayuhnya secepat aku bisa,dan seperti biasa di depan pintu gerbang rumahku sudah menunggu sahabatku,sasa.
”cepat julie,kita hampir terlambat nih” mengatakanya dengan sedikit kesal.
sasa anak yang baik,pintar,cantik pula.kulitnya seputih bulan dan rambutnya selembut kain sutra. berbeda sekali denganku yang pemalas dan terkenal tomboy,walaupun begitu aku memiliki mata yang lebih cantik di banding miliknya. paling tidak menurutku.
aku dan sasa mulai beradu cepat menyusuri jalan berlomba menuju sekolah.tapi pada saat melewati perempatan yang kedua,sasa mendadak berhenti.
”rumah nenek sihir….” katanya lirih. di kejauhan memang terlihat rumah yang tak terawat,halamanya di penuhi dedaunan yang layu dan pohon pohon yang kering kerontang ditambah tanaman liar yang merajalela membuat suasana bertambah horror.
”lebih baik kita ambil jalan lain supaya lebih aman” memandangiku dengan serius.
“oke” jawabku pelan.
Sesampainya di sekolah,kami berlari kencang menuju kelas menghindari kemarahan guru matek kami. tapi sesampai di kelas murid murid masih bermain bebas,ternyata pak budi lebih malas dibandingku!. meletakkan tas dan duduk seperti biasa di lini belakang,disamping kiri ada sasa dan di sebelah kanan ada dua saudara kembar yang tengil. jemmy dan jerry.
”hey tomboy,mau lihat otot otot ku yang sexy gak?” kata jemmy di iringi tawa cekikikan saudara kembarnya.
”kemarin aku berhasil mengangkat beban seberat 20 kg!,cadas gak tu?” aku memang sengaja tidak melihat dan pura pura tidak dengar.mendengar omong kosong mereka membuatku ingin muntah!,mereka hanya dua anak tolol yang suka cari masalah dan bahaya.membesarkan otot mereka tapi otak mereka tetap kecil.
Terjebak kebengongan sesaat karena menuggu guru yang pemalas itu,berpikir kalau pak budi sakit dan tidak bisa mengajar sehingga kelas di liburkan. itu merupakan mimpiku setiap malam. mendadak keluar anak dengan tergopoh gopoh dari pintu masuk kelas membawa tas yang lebih besar dari ukuran badanya,itu eunice,anak aneh yang tergila gila dengan dongeng atau cerita fiksi.
berjalan cepat menyusuri bangku bangku kelas,lalu duduk tepat di depanku.nafasnya masih terengah engah, punggungnya masih berkeringat dan rambutnya masih acak acakan.aku memerhatikanya sesaat,kenapa tuhan menciptakan manusia seaneh dia? Pikirku bercanda.mendadak dia berbalik dan memandangku dengan serius!pandangannya sangat tajam ke arahku! Aku mendadak gugup,dia bisa membaca pikiranku!?.aku mencoba tenang saat dia Memandangiku cukup lama dengan pandangan mata yang tajam seperti sedang membaca pikiranku.
“kau sudah dengar tentang rony si gendut?” dia mulai bicara.
“maksudmu rony si rakus?” anak sebelah meja menyahut,itu jemmy. melirikan matanya dengan pelan kearah dua bersaudara itu. memandangi mereka sesaat,lalu bergeser memandangi sasa lalu kembali lagi memfokuskan matanya kearahku.sadar kami berempat sedang memandanginya,dia mulai bicara,
”kau tahu apa yang terjadi dengannya?” aku menggeleng pelan. ”dia terkena sihir…” mengatakanya dengan sedikit mendesis menguatkan arti kata sihir.
“sihir?” jemmy dan jerry bertanya serentak.eunice megganguk.
”wakakakak…”tawa kedua anak itu pecah mendengar omongan gadis aneh itu. ceritanya memang agak konyol,tapi aku tidak tega untuk menertawainya.
”itu benar,bodoh!” sambil mengerasakan genggaman tangannya.
”dua hari yang lalu,rony bermain bola di dekat rumah penyihir itu,secara tidak sengaja dia menendang bola memasuki halaman rumah,karena rony lebih sayang bolanya dari pada nyawanya,dia memberanikan diri memasuki rumah penyihir itu,dia masuk dengan selamat dan keluar dengan selamat,tapi keesokan harinya dia jatuh sakit.” Berhenti sesaat,bersamaan dengan berhentinya tawa dua bersaudara tolol itu.
”dia terkena demam,suhu badanya tidak turun sampai dua hari ini,sudah di bawa ke dokter tapi dia belum sembuh sampai sekarang.” Suasana jadi hening ,jemmy dan jerry yang biasa cerewet hanya terdiam membisu,apalagi sasa.
“julie,rumahmu tidak jauh dari penyihir itu,berhati hatilah”. walaupun aku tidak percaya hal hal yang begituan, tapi kata kata eunice membuatku sedikit merinding.
“hei,anak anak,rindu denganku?” kata pak budi yang berjalan cepat memasuki kelas,merasa bersalah karena datang terlambat.
“maaf ya saya datang terlambat,soalnya banyak kerjaan di rumah” katanya meminta maaf.
“oke pak….” jawab kelas serentak. dan hal yang membosankan pun di mulai,mendengar ocehan guru yang gak jelas,duduk di kursi kayu yang keras belum lagi kalau terserang rasa ngantuk!harus ijin ke UKS untuk tidur nih.
Ting tong! Bel yang kutunggu tunggu berbunyi.akhirnya aku bisa melepaskan lelah dengan tidur di rumah.mengemasi barang ku secepat aku bisa,lalu berjalan bersama sasa menyusuri sekolah mengambil sepeda kebanggaanku dan bergegas pulang kerumah.makan sekenyang kenyangnya lalu tidur. yup! itu rencanaku.
tapi saat kami baru keluar dari tempat parkir sepeda,seseorang ngebut dengan sepedanya dari arah kiri lalu mendadak berhenti tepat di depanku,membuat debu di tanah melayang ke wajahku.ni orang ngajak ribut!.
“hey cantik, hey tomboy” sapa jemmy dengan sepeda barunya. sialan ni anak! Sudah bikin aku batuk batuk manggil tomboy lagi,kalau aku laki laki sudah ku hajar dia!.
“aku dan jerry akan melakukan petualangan ya ng mengasikkan” katanya percaya diri. tapi aku dan sasa hanya diam mengalihkan pandangan ke arah lain,pura pura tidak mendengar.
“kami berdua akan menangkap nenek sihir,mau ikut?” dia tersenyum.
“sorry,aku dan sasa punya pekerjaan lain yang lebih penting jadi..” dari kiri terlihat seseoarang ngebut dengan sepedanya dan berhenti tepat di depanku,menerbangkan kembali debu debu tanah ke wajahku.ini pasti jerry!.
“kalau kalian mau ikut,datanglah ke rumah penyihir itu jam 2 tepat,dan saksikan aksi heroic kami” mengedipkan sebelah mata ke arah sasa,tapi sasa membalasnya dengan ekpresi jijik.
“ayo jer, kita hajar penyihir itu!!” mereka mengegas sepeda kayuhnya,lalu berlomba meniggalkan sekolah. aku memandangi dua anak bodoh itu yang sedang adu cepat.menangkap nenek sihir? kurang kerjaan!.
“oke,sampai nanti ya julie..” sasa melambai dan membelokan sepedanya ke arah yang berlainan dari arah rumahku.
“oke bye…” aku membalas lambaiannya. rumahku tidak jauh lagi,tidak sabar ingin tidur siang.bersepeda menyusuri jalan sendirian dengan tempo yang pelan,menikmati suasana jalan yang rindang dan sejuk.menghirup udara sedalam dalamnya lalu menghembuskan kembali, ”wiuuuuhh….,aku suka tempat ini!” mengekpresikan kecintaanku dengan daerah tempat ku tinggal yang terkenal sejuk dan nyaman.
saat sampai di perempatan yang kedua,aku menghentikan sepedaku.teringat kata kata eunice,rumah horror itu Cuma berjarak 20 meter dariku.rumah itu kosong tanpa penghuni selama bertahun tahun,tapi akhir akhir ini banyak anak yang melihat nenek sihir berkeliaran di sekitar rumah tersebut.
rasa penasaran merasuki pikiranku,mengayuh sepedaku pelan menghampiri rumah itu.tapi kakiku tetap siaga kalau kalau ada sosok yang tidak ku iginkan muncul dari tempat itu,aku bisa mengayuh sepedaku secepat mungkin.
berhenti tepat di depan gerbang,rumah itu lebih besar dari yang ku kira,hanya ada hawa kematian dari rumah tersebut,dedaunan yang layu,pohon tua yang kering kerontang,cat tembok yang mulai mengelupas. aku memandangi rumah itu sesaat,tidak ada tanda kehidupan. ternyata rumah itu masih kosong seperti dulu,tidak ada yang namanya nenek sihir.hanya khayalan anak kecil saja.
kembali mengayuh sepeda pink ku menuju rumah kesayanganku,tapi baru beberapa meter kedepan aku merasa ada seseorang atau sesuatu memerhatiaknku dari belakang!. aku mendadak berhenti,melihat jalan di belakangku,tapi sepi tak ada seoarangpun, lalu mengalihkan pandangan mataku kearah rumah horror itu,pemandanganya masih sama,tidak ada yang barubah,menegakkan sedikit kepalaku keatas memandang lantai 2 rumah itu.mataku melotot tak berkedip,jantungku berdetak kencang.ada bayangan hitam di jendela lantai dua rumah itu.nenek sihir!!.eunice benar! Nenek sihir itu benar benar ada! Bayangan hitam itu membuat jantungku berlari kencang,tapi aku tidak percaya! Ku gosokan tanganku untuk menjernihkan mata,tapi saat ku lihat lagi,bayangan itu sudah pergi,hanya jendela kosong setengah terbuka yang berdering karena tiupan angin.
“huuuuuuft…. ternyata hanya imajinasiku saja..” kataku lega.
“momi.. aku pulang..” teriakku sambil membuka pintu rumah.
Berjalan ke dapur mencari makan untuk mengisi perut yang bernyanyi ini.saat akan membuka pintu kulkas,aku melihat kertas yang bertuliskan “ julie,ibu dan ayah pergi ke rumah nenek sebentar,ku sediakan spageti untuk makan malam”
“spagetti!?” teriak ku spontan.
”awesome….” kulihat mangkuk berisi mie bercampur saus yang menggoda itu di atas meja.
”cukup 3 menit untuk menghabiskan spagetti itu!” mengambil sumpit,lalu berlomba dengan waktu untuk mengisi perut ini.3 menit kemudian….
“wiuuuuuhhh….” perutku sudah kenyang,saatnya tidur. menaiki tangga,memasuki kamar,lalu merobohkan diri mengahantam kasur yang empuk. “hari ini aku kan memimpikan tom cruise”. Mencari posisi yang enak lalu memejamkan mata,dan berpetualang di dunia mimpiku.
2 Jam berlalu….,tubuh ini sudah tidak enak lagi untuk tidur,spontan membuka mata,bediri dari tidurku “woooaaahhh….” dan mengolet. berjalan pelan dan terguyung guyung ke arah jendela karena masih terasa sedikit ngantuk.membuka jendela dan melihat pemandangan luar.itu merupakan kebiasaanku sehabis bagun tidur.sudah jam 5 sore,matahari mulai bersembunyi membuat langit berwarna orange.ku geserkan sedikit kepalaku kesamping,terlihat rumah horror yang di ceritakan eunice.walaupun di lihat dari jauh,rumah itu masih terlihat seram.
Kriiiinggg!!! kriiiinggg!! Telpon di lantai bawah berbunyi,mungkin momi yang khawatir,karena meniggalkan anaknya yang berumur 14 tahun ini sendirian di rumah.berjalan menyusuri tangga dan menempelkan ganggang telpon di telinga.
”hai mom”
“hei jul,ini sasa!”
“oh,hei sasa ada pa?”
“aku punya berita buruk!” katanya resah.
“berita buruk apa?”
“jemmy dan jerry belum pulang dari tadi siang!” teriaknya binggung. jemmy dan jerry hilang? Apa urusanku?.
”mereka belum pulang sejak ingin menangkap nenek sihir!”
“maksudmu mereka di tangkap nenek sihir?”
“yup!,gimana nih!?” buseeet,,, pikiran konyol eunice merasuki sasa,virus itu benar benar mematikan.harus ku selamatkan sasa sebelum terlambat.
“jangan diam aja! Gimana nih aku binggung!”
“sasa..,nenek sihir itu tidak ada,hanya imajinasi saja,nanti kusuruh ayahku tuk ngecek rumah itu,smuanya pasti baik baik aja,tenang…” kucoba menenangkan sasa.
“bener nih?”
“iyaa,nenek sihir itu hanya dongeng,tidak ada di kehidupan nyata.”
“oh.. gitu ya… “katanya lebih santai dan pelan.
“maaf ya jul,terbawa suasana nih,jadi malu..hehe..”
“gak masalah… denganku smuanya pasti beres”
“haha.. oke, sampai nanti ya” “oke,bye” menutup ganggang telpon,huuuf.., pikiran eunice sudah merasuki semua orang,jerry,jemmy dan sekarang sasa.dunia ini memang hampir kiamat!.menaiki tangga dan kembali ke kamar mengerjakan tugas dari pak budi.
aaaaarggh!! tugas ini susah sekali! Satu nomerpun aku gak bisa. ”huuuuftt…..” terjebak kebenggongan sesaat,mau diapain nih soal?.
jam sudah menunjukan pukul 6,saatnya mengunci pintu dan jendela. Daripada binggung,mending besok nyontek aja di sekolah. menutup buku,bergegas ke lantai bawah mengunci pintu dan jendela ruang makan,dapur dan ruang tamu lalu kembali lagi ke atas mengunci jendela kamarku.
berdiri di depan jendela,langit mulai berubah warna menjadi biru gelap semakin lama semakin menghitam.rumah rumah sudah mulai bercahaya karena sinar lampu. Tapi ada satu rumah yang tak pernah lepas dari perhatianku,yup,rumah “nenek sihir” yang di ceritakan eunice.rumah tua itu terkesan…..
“!!!!!!!!” rumah itu bercahaya! Ada penghuni di rumah itu! jangan jangan…… jantungku berdetak kencang!memerhatikan rumah itu dengan teliti,ada seseorang di rumah itu,dia melmbai ke arahku,dia minta tolong! Jantungku berdetak lebih kencang,“itu jemmy!!” jemmy di tangkap nenek sihir! Kakiku gemetaran,bulu kudukku berdiri tegak,Eunice benar! Sasa benar! Aku salah!
Aku berlari kencang ke lantai bawah lebih kencang dari detak jantungku. Menggenggam ganggang telpon dan memencet nomer sasa secepat aku bisa.
“sasa!, sasa!”
“da pa julie?”
“jemmy..je…jemmy di tangkap nenek sihir!”
“hah?” “jemmy di tangkap nenek sihir! Aku melihatnya!”
“oh my…. g mana donk?” sasa menjadi binggung sama sepertiku. ku coba menenangkan diri menghirup udara sedalam dalamnya.
“jul, gimana donk?” sasa mendesak.
“oke,.. lebih baik kamu ke sini bawa senjata paling mematikan yang kau punya,kita akan menyelamatkan jemmy!!!”
“oh… o..oke..” jawabnya ragu. setelah menutup ganggang telpon,ku beranikan diri kembali ke atas,melihat kembali rumah itu,apakah yang kulihat tadi nyata atau imajinasi saja.
kakiku kembali bergetar,ternyata itu nyata! Bahkan lebih parah,sekarang ada dua orang di rumah tua itu yang melambai minta tolong,Jemmy dan yang satu lagi pasti jerry!. tanpa mepedulikan rasa takut,ku bergegas ke arah gudang mengambil barang yang cocok untuk di jadikan senjata.tongkat bisbol rasanya cukup untuk membuat kepala nenek itu benjol.
Tingtong!! Bel pintu depan berbunyi,itu pasti sasa.bergegas ke pintu depan dan membukanya,ternyata sasa tidak sendirian.
“eunice?”
“hei.. julie.” Dengan nada seram seperti biasa.
“aku yang mengajak eunice ke sini,ku pikir eunice akan banyak membantu” sahut sasa.
Pikiranku semakin gila saat melihat eunice berpenampilan aneh. dia memakai baju berlapis seng di dada,panci di kepala,sapu di tangan kanan,tas super besar seperti tas militer di punggung dan speaker di tangan kiri.
“kenapa kau berpakaian seperti itu?”
“ini pakaian anti sihir..” aku hanya diam dan pura pura percaya,tak ada gunanya berdebat dengan anak itu.
“oke.. kalian siap?” eunice mengganguk yakin sedang sasa hanya terdiam gelisah.
”ayo!!” dengan segala keberanian yang kami punya,kami berjalan yakin menuju rumah tua itu.
Saat sampai di depan gerbang,keberanian itu hilang di sapu angin hanya menyisakan kaki yang gemetar dan jantung yang berdetak kencang.rumah itu lebih seram dari sebelumnya.
mendadak gerbang itu terbuka dengan sendirinya! membuat kakiku semakin gemetaran. nenek sihir itu tau kedatangan ku! Perasaan gelisah menyerangku. ditengah rasa takut dan gelisah,eunice berjalan memasuki rumah itu,seolah olah dia tidak peduli dengan gerbang yang terbuka sendiri atau nenek sihir yang menuggunya. aku dan sasa mengikutinya dari belakang. ternyata eunice lebih gila dari yang ku kira,dia tak punya rasa takut.
tiba tiba langkah eunice berhenti,bersamaan dengan langkahku dan sasa. terjadi keheningan sesaat,lalu terdengar langkah kaki dari rumah itu,langkah kaki itu mengarah ke pintu depan tepat dimana kami berdiri!.
“sembunyii!” teriak eunice pelan.
eunice berlari ke arah semak semak di ikuti langkahku dan sasa yang tergopoh gopoh. kami bersembunyi di semak semak,saat langkah itu semakin lama semakin mendekati pintu dan terdengar suara pintu terbuka. aku dan sasa memejamkan mata tak berani melihat sosok yang keluar dari pintu itu,hanya eunice yang berani mengintip.
keheningan kembali terjadi,tapi tak ada tanda tanda dari nenek itu.ku beranikan diri untuk mengintip,pintu depan masih tertuup! Lalu bunyi apa itu tadi?.
“pintu samping terbuka..” kata eunice pelan.
“lebih baik kita masuk sekarang sebelum terlambat..” sebelum aku sempat menjawab,eunice sudah berlari ke arah pintu samping,aku dan sasa tidak punya pilihan lain selain mengikutinya.
kita sampai di pintu itu dengan selamat,walaupun kaki ini sudah seperti batu.
“lebih baik kita menyebar…supaya lebih cepat” saran eunice.
”lebih baik kita sama sama aja supaya lebih aman” sasa menyanggah.
“aku kan mencari di lantai bawah kalian berdua di lantai atas” kata eunice penuh percaya diri.
sebelum sempat menjawab,eunice sudah berjalan memasuki rumah yang gelap itu.tak mau kalah dari anak aneh itu,aku dan sasa memberanikan diri memasuki rumah itu.
berjalan menaiki tangga,memasuki ruangan yang penuh tumpukan buku usang. cahaya lampu yang remang remang tidak cukup untuk menerangi ruangan itu. sasa berjalan di depanku,memeriksa setiap sudut rak buku itu,mencari dua teman kami yang hilang.sedang aku hanya melihat lihat buku usang itu,banyak buku novel bertema fantay di sini,eunice pasti senang,itu kalau kita bisa keluar dengan selamat.
tiba tiba sasa mencolek ku dari belakang,sebelum menoleh jantungku berdetak kencang!sasa berada tepat di depanku!,lalu siapa yang mencolek ku,, saat ku menoleh…
“aaaghhhhh!!!!” nenek bermuka seram dengan topi buncit dan jubah hitam berada tepat di depanku!! Nenek sihir!! Jantungku seperti berhenti berdetak,kepalaku terasa berat dan pemandangan berubah jadi hitam.bruuk!!! aku pingsan.atau aku terkena sihir?. …………………………………………………………………………………………………………………………………..
beberapa lama kemudian,aku kembali bisa merasakan tangan dan kakiku.aku tidur di tempat yang empuk,kurasa ini kasur kesayangan di kamar tidurku. ku buka mataku,lalu bangun dari tidurku,pikiranku kembali normal walaupun kepala ini masih terasa berat.
benar,aku tidur di atas kasur,tapi…ini bukan kamarku!!.lantainya yang kotor,cat dinding yang mulai mengelupas,lampu yang remang remang… ini rumah nenek sihir itu!!.aku kembali panik! Aku berlari keluar ruangan mencari pertolongan.berlari sekuat tenaga menyelamatkan hidupku! ketika aku sampai di ruang utama,ruangan yang paling luas,aku melihat pintu di ujung ruangan, itu pintu keluarnya! Aku berlari kencang ke arah pintu tersebut,tapi sebelum aku sampai di depan pintu,pintu itu terbuka dan keluar seorang nenek berjubah hitam,
“nenek sihir!!” teriakku spontan.
nenek itu berjalan dengan baki yang di penuhi sesuatu misterius di atasnya,pikiranku semakin gila saat melihat seorang gadis berjalan di sampingnya.
“sasa!?” teriaku kaget.
“oh,hei julie kau sudah sadar rupanya” sasa menjawab.
aku terdiam kaku,sebuah hipotesis merasuki pikiranku,sasa di hipnotis!.
“sasa! Apa yang terjadi dengan mu!? Menjauh dari nenek sihir itu atau kau nanti celaka!” teriakku binggung.
“hey! Relax… jangan kasar pada nyonya simpson..” seseorang menyahut teriakanku dari samping. itu jemmy! Dan di sampingnya jerry! Mereka sedang asik bermain video game,pikiranku semakin meledak!kenapa mereka tidak lari,malah asyik main video game!.
“ho ho.. tenang nak.. duduk dulu dan makan eskrim ini,biar temanmu ini yang menjelaskannya” kata nenek itu sambil meletakan sesuatu di atas meja,ternyata baki itu penuh dengan eskrim.
”perkenalkan,nenek ini namanya nyonya simpson,dia datang ke rumah ini seminggu yang lalu” sasa mulai bicara. Nenek sihir itu bernama simpson!gumamku.
”karena dia tidak mempunyai kerabat di daerah ini,dia tinggal di sini sendirian,karena itu dia belum sempat membersihkan rumah ini,jadi rumah ini masih kotor dan berantakan seperti rumah nenek sihir”. Kata kata sasa mencairkan prasangka burukku,tapi belum membuatku yakin.
“lalu bagaimana dengan jimmy dan jerry? Katanya mereka ditangkap nenek sihir?”.
“bwahahahaha…” tawa kedua bersaudara itu meledak.
”kau benar benar imajinatif jul!” tambah jerry,ditertawain kedua orang bodoh itu adalah hal paling memalukan yang pernah ku alami!.
“begini ceritanya,saat mendengar cerita eunice tentang nenek sihir,kami sebagai pahlawan kota ini langsung mendatangi rumah ini berniat membasmi hal yang meresahkan warga.”
“yang kami temukan bukan nenek sihir tapi nyonya simpson yang baik hati yang memberikan kami eskrim super lezat dan memperbolehkan kami main game terbaik sepanjang masa,need for speed!!!” tambah jemmy.
“jadi,kalian tidak pulang seharian hanya untuk main game?” tanyaku tidak percaya.
“yup” mereka menjawab serentak.
“tapi aku melihat kalian se-” pertanyaanku berhenti saat melihat dua boneka berdiri melambai di jendela atas.ternyata yang kulihat tadi itu boneka!.sial,aku benar benar malu,berteriak nenek sihir kesana kemari,padahal nenek sihir itu tidak ada.
tunggu,,,,,ada satu hal yang belum tuntas.
“lalu bagaimana dengan rony? Katanya dia sakit karena terkena sihir”.
“hohoho.. anak gendut itu?,beberapa hari yang lalu dia kemari mengambil bolanya yang masuk ke halaman rumah ini,karena aku punya banyak eskrim dan tidak kuat menghabiskannya sendirian,aku tawarin dia eskrim,eh dia sangat suka eskrim ini dan habis 5 mangkok!” kata nenek itu dengan penuh senyum di bibirnya.
“jadi dia sakit demam karena kebanyakan makan eskrim?” tanyaku pada diri sendiri.
huuuuf….. perasaanku lega… tidak ada yang namanya nenek sihir,hanya imajinasi eunice saja.sial,anak itu sudah menipu kita semua.
“eh,eunice kemana?” tanyaku penasaran. sasa mengelangkan kepalanya ke samping,terlihat eunice sedang asik membaca buku di sebelah rak buku yang penuh dengan novel fantasy. anak aneh itu memang benar benar aneh!,tapi tak apalah. kalau bukan karena dia aku tidak bisa melewati hari yang mendebarkan ini. melepas lelah dengan makan eskrim buatan nenek simpson. wow! eskrim ini lezat sekali,tak heran rony habis 5 mangkok.
perasaanku kembali khawatir saat melihat jam dinding yang menunjukan pukul 9 malam.bakalan kena marah nih.tapi tak apa,ada pelajaran yang kudapat hari ini.jangan berprasangka buruk dulu sebelum kau tahu persis apa yang terjadi.jika kau tidak mau berakhir seperti aku. (-_-).
DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2012/03/cerpen-remaja-lucu-mistery-rumah-tua.html#ixzz2AekFLF7v