Widget edited by super-bee

Pages

Wednesday, 17 July 2013

✎ Mendaki Gunung Merbabu



Gunung merbabu terletak di Magelang dan Boyolali dengan ketinggian 3.142M dpl berhadapan langsung dengan gunung Merapi. Kami mendaki lewat Kecamatan Selo(jalur selo atau jalur selatan) yang berada diantara Gunung Merapi dan Merbabu. 
Mencari Basecamp
Dari pusat kota Yogyakarta, Jum’at 5 Juli 2013  kami  butuh sekitar 2 jam lebih hingga mencapai basecamp dilereng Merbabu. Beranggotakan 10 orang kami diharuskan untuk mantap dan yakin agar perjalanan senantiasa lancar tanpa gangguan. Amiin... 

Tepat waktu maghrib, kami tiba di bacecamd, istirahat sejenak sambil memesan makanan sekedar untuk mengisi perut yang sudah mulai keroncongan.Makanan dan minuman, seperti nasi goreng, mie rebus, teh, kopi  dan aneka cindera mata berupa gantungan kunci kaos tangan  juga bisa di peroleh di basecamp yg berupa rumah-rumah penduduk ini.  Sebelum mendaki saya sempat pesan mie rebus yang di bandrol 8000 rupiah sudah termasuk tehnya. Walau Cuma mie instan campur telor, tapi lumayanlah bisa bikin sedikit kenyang,  lagi pula yang kami siapkan dalam perjalanan hanya roti, susu, madu dan 15 liter air minum dan tentunya harus benar2 berhemat karena menurut teman kami yang pernah mendaki kira2 butuh 7-8 jam untuk sampai ke puncak. 
Persiapan
Rute Perjalanan



Udara super dingin mulai membuat tangan dan kaki mengkerut, hamper  mati rasa. Ada kejadian saat saya gak sengaja meremas knalpotmotor  yang sebenarnya  masih panas, tapi hasilnya hanya merah doang. Entah karena dinginnya yang ultimate greget atau tangan saya yang sakti.

Alhamdulillah hari itu cuaca sedang  cerah-cerahnya, berbintang. 

Pendakian kami mulai pukul 19.00 wib sehabis sholat Isa. Beberapa jam mendaki jalanan terjal dan berlubang silih berganti kami lalui, untung nya tidak ada hewan semacam ular atau penampakan hantu secara tempatnya juga terbilang angker. 
Beristirahat di Pos I
Melalui jalur Selo ini kami dikejutkan oleh banyaknya percabangan jalan, bermodal peta dan insting serta bantuan pendaki lain, kami melanjutkan perjalanan meskipun didepan menunggu sisi jurang terjal yang sangat berbahaya.  Setelah 4 jam mendaki kami berpapasan dengan pemandangan indah bunga edelweiss di sisi kiri kanan jalan, yang katanya bunganya tidak bisa layu walau sudah dipetik dan didiamkan bertahun-tahun.
Perjalanan pulang
Lanjut
Bunga Edelweiss
Bunga Edelweiss 2
Tidak lama kemudian kami tiba di daerah Batu Tulis, yaitu tempat terbuka yang cukup luas, di tengahnya terdapat sebuah batu yang cukup besar. Kenapa diberi nama demikian, ya mungkin karna banyak terdapat coretan gak jelas di dinding batu. 
Batu tulis (saat perjalanan pulang)
Sabana
Sekitar pukul 02.00 malam hari, kami berhenti di daerah Sabana, cukup luas dan terbuka seperti lapangan padang rumput. Puncaknya sudah kelihatan, tapi karna kelelahan. Kami putuskan mendirikan tenda yang telah disewa berjumlah 2 buah. Udara disertai angin kencang dan dingin membuat kami malas keluar tenda, keasyikan tidur, jadinya batal melihat sunrise, sedangkan diluar tenda beriringan pendaki lain, cukup banyak ternyata pada hari itu, perempuan sampai pendaki yang masih duduk di bangku sekolah dasar pun ada. 
Pukul 07.30 WIB (melanjutkan perjalanan dari sabana)
Semangat
30 Menit sebelum puncak
Kami melanjutkan perjalanan ke puncak pukul 07.30 pagi. Saya meluangkan diri naik ke bukit dekat tenda untuk mengabadikan sunrise.Tak disangka-sangka, gunung Lawu juga tampak puncaknya. Momen ini diabadikan pukul 05.30. 
Foto diambil dari Sabana Pukul 05.00 WIB
Sunrise dan Gunung Lawu Pukul 05.30 WIB
Pukul 09.00 kami berhasil mencapai puncak. Tapi gak tahu juga puncak yang mana(karena puncaknya ada 7) disini kita dapat memandang Gn. Merapi yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali. Ke arah barat tampak Gn. Sumbing dan Sindoro yang kelihatan sangat jelas dan gagah.  Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn. Lawu dengan puncaknya yang memanjang.
Puncak Pukul 09.00 WIB , 06 Juli 2013
Tampak dibelakang adalah Gunung Merapi

Koleksi Foto => Disini

Sungguh ekspedisi yang menguras tenaga...tapi semua akan terbayarkan saat di berada puncaknya.
Mari kita jaga
semua keindahan alam ini ada di Indonesia.




Comments
2 Comments

2 comments:

  1. dulu pas naik Merbabu lewat jalur ini pas balik turun, waktu di batu tulis malah ambil lurus, walhasil nyasar dan sampai desa tetangga dan harus balik ke basecamp buat ambil motor -__-;)

    ReplyDelete
  2. kalau lurus lewat tengah sabana, seingatku ke kiri yang betul. hehe...

    ReplyDelete

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Total Pageviews

Histats