Kotagede terletak sekitar 5 kilometer
di timur Kota Yogyakarta. Lokasinya dapat ditempuh dengan andong atau
angkutan umum. Tak perlu khawatir soal kendaraan.
Kenapa mesti ke Kotagede?
Jawabannya karena disini ada yang berkilau. Ya, di Kotagede
ada kerajinan
perak.
Sebagai sentra kerajinan
perhiasan yang berakar
dari kejayaan masa lalu, anda bisa berbelanja sekaligus menikmati
suasana Jogja
yang “asli”.
Semua dimulai dari era kejayaan
kerajaan Mataram
Islam. Di masa itu,
perajin perak
bekerja untuk para raja
dan bangsawan dan membuat berbagai perhiasan serta barang kebutuhan
rumah tangga. Keterampilan mereka makin terasah seiring terjadinya
akulturasi budaya antara budaya asli dengan pengaruh Islam-Arab,
Eropa, dan China.
Kejayaan industri perhiasan
Kotagede
sering dikaitkan dengan
keberadaan orang Kalang.
Mereka adalah komunitas pendatang, yang berhasil mendapatkan tempat
sekaligus banyak keuntungan dalam industri perak
dengan cara menyediakan
tempat kerja, tempat berjualan, dan pinjam-meminjam modal
usaha.
Setelah Kotagede
tak lagi menjadi pusat pemerintahan, para pelaku industri ini
enggan beranjak namun tetap bertahan dengan profesinya. Sempat mati
suri cukup lama, kerajian perak
Kotagede kembali bersinar di era 1930-an.
Walaupun berada dibawah kungkungan penjajah, kestabilan kondisi
keamanan yang terjamin karena status keistimewaannya sebagai situs
keraton jadi pendorong utama.
Sekarang terdapat puluhan toko perak
di sepanjang jalan-jalan utama Kotagede.
Workshop dan toko perak
berjajar di tepi jalan Mondorakan,
Tegalgendu,
dan Kemasan.
Workshop dibuka untuk umum agar pengunjung dapat melihat para perajin
perak berkarya.
Banyaknya toko yang menjual aneka kerajinan
perak juga membawa dampak positif terhadap kestabilan harga. Toko-toko besar biasanya menetapkan harga yang
sedikit lebih tinggi dengan menawarkan berbagai kelebihan kualitas.
Sementara yang berukuran sedang dan kecil menawarkannya pilihan
terbatas dengan harga yang lebih murah.
Tak jarang toko-toko perak
itu menawarkan pelayanan lebih bagi pengunjungnya. Mereka juga
menyediakan berbagi fasilitas pendukung seperti toilet, gazebo, atau
rumah makan.
Silakan bertanya apapun tentang seluk beluk membuat perak. Para pengrajin itu akan menjawabnya dengan semangat.
Ciri khas yang masih
dipertahankan sampai sekarang adalah pekerjaan barang perak yang
dikerjakan secara manual, sehingga barang perak yang terdapat dan
dijual disini memiliki nilai jual seni yang tinggi. Karena dari jaman
dahulu para pengrajin perak ini mengandalkan ketrampilan tangan ,
yang dimulai dari lempengan perak yang ditempa secara perlahan dan
dikerjakan secara teliti.
Selain perak, sebagian pengrajin ada juga yang membuat kerajinan dari bahan kuningan dan tembaga. Namun, jumlah mereka tidak sebanyak pengrajin perak.
Perak bukan satu-satunya yang menarik dari Kotagede. Bagi penyuka sejarah, Kotagede juga memiliki situs kuno, seperti makam Panembahan Senopati.
Selain itu, Kotagede memiliki banyak bangunan tua dengan arsitektur indah yang sangat asyik untuk berfoto ria.