Hampir setiap traveler tak pernah lupa membawa oleh-oleh setelah traveling. Apalagi kalau buah tangan yang dibawa bernilai seni, seperti 4 suvenir ukiran kayu paling keren di Indonesia ini.
Suvenir bukan sekadar benda yang dibeli turis untuk mengenang tempat yang pernah dikunjungi. Nilai sebuah suvenir semakin berharga bila benda itu karya seni asli buatan tangan penduduk setempat.
Di Indonesia, ada beberapa suvenir yang bernilai seni tinggi, bahkan diincar turis, yaitu aneka ukiran kayu. Inilah 4 oleh-oleh ukiran kayu paling keren khas Indonesia:
1. Patung kayu Suku Asmat, Papua
Oleh-oleh ukiran kayu pertama yang tidak boleh Anda lupa adalah patung kayu Papua. Daerah ini memang terkenal dengan aneka hasil ukiran kayu yang cantik. Salah satunya yang paling terkenal dan diburu turis dalam dan luar negeri adalah ukiran kayu suku Asmat.
Ukiran kayu hasil suku Asmat terkenal memiliki tingkat kerumitan yang tinggi. Ini bisa dilihat dari jenis alat yang digunakan untuk memahat, masih sangat tradisional. Jadi jangan heran kalau harga cinderamata ini mahal, yaitu bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Selain ukiran suku Asmat, masih ada lagi ukiran kayu lain yang dibuat penduduk asli Papua, dan tak kalah keren. Salah satunya adalah patung berwujud pria Papua dengan mengenakan koteka.
Ada banyak toko yang bisa dimasuki untuk membeli cinderamata khas ini. Anda bisa membeli di Sorong, atau di Jalan Ahmadi yang ada di Jayapura. Harganya pun beragam. Untuk patung ukiran kayu ukuran sedang dikenai harga Rp 100.000.
Gambar:
Setelah Papua, daerah lain yang juga memiliki oleh-oleh berupa patung kayu ada di Pulau Komodo, Flores, NTT. Patung ini berbentuk seperti hewan khas yang ada di sana, yaitu Komodo (Varanus komodiensis).
Jika dilihat dari bentuk hingga corak, patung kayu ini terlihat sangat mirip. Hanya saja, patung Komodo ini tidak dicat dengan warna yang sama seperti hewan aslinya. Patung Komodo hanya diberi warna alami, yaitu cokelat.
Meski begitu, warna yang ada tidak menurunkan nilai seni dan keindahan sang patung sama sekali. Bahkan, benda ini tetap wajib dibeli sebagai tanda Anda telah menapakkan kaki di atas bumi kadal purba ini.
Membelinya pun tidak sulit. Datang saja ke Pulau Komodo yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo (TNK). Biasanya, di wilayah pintu keluar trekking, para turis langsung dihadapkan dengan kelompok para pengrajin kayu.
Ada banyak kerajinan kayu yang bisa Anda beli. Beberapa di antaranya adalah patung komodo. Soal harga tidak perlu kuatir karena bisa ditawar. Untuk satu patung komodo ukuran kecil dikenai harga Rp 30.000/buah. Tapi jika pandai menawar Anda bisa mendapatkannya dengan harga Rp 25.000/buah.
Gambar:
Ujung Kulon di Banten juga punya oleh-oleh khas yang tidak boleh dilupakan turis, yaitu ukiran patung badak. Sesuai namanya, ukiran kayu ini berbentuk badak dengan cula satu. Model ini diambil dari hewan khas yang ada di sana.
Sama seperti ukiran suku Asmat, patung badak ini dibuat oleh penduduk lokal di Ujung Kulon. Salah satu tempat yang dihuni pengrajin patung badak ada di Kampung Cinibung, Desa Kertajaya, Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
Patung badak yang dibuat penduduk lokal ini cukup beragam. Mulai dari gantungan kunci hingga patung untuk pajangan meja. Semuanya dicat dan diberi warna beragam, ada yang hijau, merah, ada pula yang biru.
Yang lebih keren lagi, semua suvenir ini dibuat dari limbah kayu lamin. Para pengrajin sama sekali tidak menebang pohon yang ada di TNUK. Benar-benar menjaga kelestarian alam.
Mau tahu harganya? Patung badak yang terbuat dari kayu lamin, dengan berukuran 15 cm dijual dengan harga Rp 45.000/buah. Sedangkan, patung badak kecil dengan ukuran 5 cm dijual dengan harga Rp 15.000/buah. Untuk patung badak yang terbuat dari kayu jati berukuran 15 cm dijual dengan harga Rp 65.000/buah.
Membelinya, sama saja Anda ikut mendukung kelestarian lingkungan.
Gambar:
Selain kain batik, kerajinan lain yang ada di DI Yogyakarta adalah seni membatik di atas kayu. Anda bisa melihatnya di Desa Krebet yang terletak di Kabupaten Bantul, 12 km barat daya dari Kota Yogyakarta.
Datang ke sana, pelancong bisa melihat ada banyak ukiran kayu. Beberapa di antaranya adalah topeng, sendal, hiasan dinding, gelang dan masih banyak lagi. Uniknya, semua kerajinan ini diberi motif batik.
Lebih asyik lagi, karena Desa Krebet adalah desa wisata, turis yang datang bisa menginap di sana. Bahkan, pelancong bisa ikut belajar membuat patung batik ini.
Namun, jika tidak ingin repot membuat, Anda bisa membelinya sebagai oleh-oleh. Ada banyak jejeran kios yang bisa dimasuki turis untuk berburu cinderamata ini. Rata-rata dari kios penjual kayu batik mematok harga dagangannya sekitar Rp 2.000 sampai Rp 300 ribu.
Gambar:
Sumber :
kaskus.co.id