1. Bang Jack
Bang Jack adalah seorang merbot
(penjaga mushala) di Mushala At-Taufiq. Di sana ia memiliki 3 orang
murid yang merupakan mantan narapidana. Ketiga murid Bang Jack adalah
Chelsea (Melky Bajaj), Barong (Aden Bajaj) & Juki (Isa Bajaj).
2. Chelsea, Barong, Isa
Ketiga anak muda ini sama-sama tidak
memiliki tempat tinggal ketika baru bebas dari penjara. Akhirnya
mereka bertiga tinggal di Mushala dan belajar lebih banyak mengenai
Islam dari Bang Jack agar dapat membuka lembaran hidup baru yang jauh
dari kelamnya masa lalu masing-masing.
3. Ustad Feri
Ustad Ferry (Akri Patrio) adalah ketua
pengurus mushola tempat Bang Jack tinggal. Dengan pengetahuan agama
yang matang, Ustad Ferry bahu membahu bekerja sama dengan Bang Jack
dalam menyelesaikan permasalahan yang melanda kampung mereka.
4. Udin
Udin menjadi seorang hansip sok tahu
dan sering bertindak ngawur serta ngomong asal njeplak. Namun jangan
salah, semua sikapnya itu mencerminkan mayoritas masyarakat Indonesia
yg cenderung ingin instan, meraih cara cepat, cenderung berpikir
buruk, dan menghalalkan segala cara agar bisa meraih apa yg
diinginkannya.
5. Asrul
Asrul (Asrul Dahlan) meski hidupnya tidak kalah miskin,
masih berusaha berpikir dan bertindak lurus, meski akhirnya kadang
kalah oleh hawa nafsunya (akibat bujukan Udin). Berbeda dg Udin,
Asrul sudah mempunyai tanggungan, yakni 1 istri dan 4 anak (2
perempuan dan 2 lelaki). Walhasil, melalui tokoh Asrul ini kita
'dipaksa' memaklumi sikap dan tindakan 'kepepet' yg dilakukan Asrul
demi menyambung hidup keluarganya.
6. Pak Jalal
Nah ini dia orang kaya yang sering
membuat Udin & Asrul kesal. Jarwo Kuat telah berhasil memerankan
karakter Pak Jalal dengan baik sekali. Tingkahnya yang kelewat sok
kaya dan agak nyelekit bisa membuat saya tertawa terbahak-bahak.
Meski akhirnya Pak Jalal sempat jatuh miskin, tapi teteep aja sifat
sok kayak & gengsinya tidak bisa hilang.
7. Azam
Azam sendiri dikisahkan sebagai sosok
yg berhasil melewati perjuangan 'melawan' kemiskinan dan berhasil
menjadi orang kaya (namun ga jelas usahanya apa, hihihi..). Cinta
matinya pada Aya seringkali dia berpikir dan bertindak bodoh
(well...seperti halnya kebanyakan lelaki yg jatuh cinta), bahkan
cenderung nekad. Salah satu dialog yg cukup 'seru' adalah ketika Azam
mengatakan,"Saya akan kembali menjadi saya yg dulu. Mencintai
Aya dengan menerornya."
8. Aya
8. Aya
Aya sendiri juga beberapa kali
menyampaikan pesan2 keagamaan secara tersirat, namun masih juga
terpaku dg keduniaan, yakni masih mudah (dan suka?) menyimpan dendam
kepada Azam, teman masa kecilnya yg mengatai dia bodoh. Namun di
balik rasa dendam itu, Aya mencintai sosok Azam.
9. Kalila
9. Kalila
Khalila (Artha Ivano) keponakanya Om Jalal yang juga pernah
menjalin cinta segitiga dengan Azzam dan Aya.
10. Pengurus RW
Ok, inilah primadona sinetron Para
Pencari Tuhan. Tingkah penguasa kampung yang pengecut, korup, serakah
& licik namun tolol dan sok tau ini adalah karakter yang membuat
saya setia menonton sinetron tersebut setiap bulan Ramadhan. Pak RW
(Idrus Madani) bersama dengan kedua pengikutnya yaitu Bendahara
Kampung (Hakim Ahmad) & Pak RT (Joes Terpase) selalu memiliki
rencana jahat untuk melakukan tindakan korupsi dan berbagai tindakan
lain yang bertentangan dengan ajaran agama. Tidak seperti karakter
antagonis di sinetron-sinetron lain yang pada umumnya rajin melotot
dengan make up judes, karakter antagonis di sinetron ini jauh dari
sifat menyebalkan, tapi justru jenaka, apalagi ketika rencana mereka
gagal, Pak RW pasti bilang “nga nga nga .. nganu” atau “wedus”
Belakangan pada season 5 muncul karakter baru, yaitu Widya
(Henidar Amroe) ibu dari Azzam yang berhasil memikat hati Bang Jack.
Tidak seperti kisah cinta Azzam, Kalila & Aya yang menurut saya
membosankan, perjuangan cinta Bang Jack cukup lucu. Usaha dan rayuan
gombal Bang Jack sudah dilancarkan sejak season 5 namun sampai awal
season 6 ini, rasanya hati ibunya Azzam ini masih belum dapat
ditaklukkan. Terus berjuanglah Bang Jack.
12. Bonte
Bonte mempunyai karakter yang bauik, namun tidak mampu berbuat apa-apa karena takut...!!!
Tidak bosan menonton acara ini, meski kita mesti bangun jam 3 pagi! Karena aku pikir acara ini mempunyai manfaat dan hikmah yg jauuuh lebih besar dibanding acara2 sahur lainnya.
So, jangan berhenti nonton ya!! Acaranya kian seru dan kadang sulit diprediksi serta cukup mengundang tawa dengan tidak membodohi para penonton!
Sekali lagi, acungan jempol untuk Deddy Mizwar!!! Semoga bisa menghasilkan acara2 lain yg juga bermutu!